Oleh : Nova Z. El Yunussy
Guru SMP IT Arrahman
Salah satu cara untuk menjadikan anak tidak kecanduan pada gawai nya adalah menciptakan suatu kegiatan yang bisa mengaktifkan seluruh tubuh, dengan tujuan untuk melejitkan potensi kecerdasan yang telah Allah anugerahkan kepada setiap anak, seperti melejitkan kecerdasan spasial, kecerdasan linguitik, kecerdasan logis, kecerdasan kinestetik, kecerdasan musik, kecerdasan intrapersonal dan kecerdasan naturalistik. Semua kecerdasan itu bisa di satukan pada kegiatan berkisah atau mendongeng, yang pada dasarnya telah menjadi suatu kebiasaan orang tua dahulu sebelum menidurkan anaknya, atau bisa juga lewat kegiatan didikan subuh.
Meneladani Rasulullah lewat berkisah, menyampaikan dengan cara ceria, bahagia, tersenyum dan bermainan yang memerankan beberapa karkter dan perbedaan suara dengan ciri khas per karakter, anak-anak cepat meresponnya, seolah-olah mereka juga berada dalam posisi cerita. Hal ini bersamaan dengan tema pada pesantren Ramadhan meningkatkan ukhuwah dan kualitas ibadah demi terwujudnya generasi Qu’an yang Islam mandiri dan berprestasi. Semua peserta di campurkan antara anak dari tingkatan taman kanak-kanak, sampai sekolah dasar. Metode berkisah ini merupakan penyampaian materi pembelajaran secara lisan dalam bentuk bercerita atau berdongeng, upaya dalam kegiatan ini berkisah ini, dalam rangka memberikan informasi serta ilmu dengan cara berbeda, sebagai kompetensi dasar agar anak-anak yang mendengarkannya bisa lebih tertarik membaca, menimba ilmu, apalagi tentang keteladanan kepada Nabi dan Rasul.
Seorang pengkisah atau pendongeng yang baik akan menjadikan sebuah cerita sebagai suatu hal yang menarik, dan setiap tokoh yang disampaikan terasa hidup, dapat melibatkan para pendengar atau anak-anak, ikut interaktif, serta mampu mengikuti arahan yang disampaikan oleh pengisah. Bila kita membaca kisah dakwahnya Rasulullah, ada satu pelajaran berharga yang bisa kita tiru dari sekian banyak pengajaran yang disampaikan Nabi, yaitu cara tutur atau bercerita dalam menyampaikan risalah kehidupan kepada pada sahabat-sahabat. Bercerita ini merupakan metode yang di pakai oleh Rasulullah cara paling membekas dihati para sahabat.
Selain pada materi tetang keteladanan, juga disampaikan pada adab yang baik kepada guru dan orang tua. Pemateri kisah ini merupakan pendongeng yang sering di undang kesekolah-sekolah, kampus, pondok pesantren. Seluruh siswa dan guru bersama-sama mengikuti gerak yang di arahkan pemateri, selain itu kegiatan juga diselingi dengan bermain mobil-mobilan, kereta api, juga praktek cara mendongeng. Jadi kalau sudah semua sendi yang bergerak, maka terasa bahagia didalam hati, dan suatu saat anak-anak akan mudah memerankan perannya bila mereka mengampilasikan sebuah bacaan
Sebelum acara berakhir, pemateri memberikan arahan agar seluruh guru yang hadir dapat berdiri di depan, agar nantinya anak-anak dapat saling bersalaman. Selanjutnya juga di minta kepada seluruh siswa untuk bernyanyi Selawat Nabi, Asma Ul Husna dan lagu mars SD IT Ar-rahman. Acara di tutup oleh Ustadzah Maria Delfita selaku Kepala Sekolah SD IT Ar-rahman Lareh Sago Halaban, semoga acara ini menjadi momentum kebersamaan untuk meraih prestasi mengedepankan akhlak dan adab, serta menjadi pribadi yang mandiri sholeh dan sholeha.
